Polman, Komunika Nusantara.  Sejumlah warga mendatangi kantor DPRD Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat, pada Jumat (9/5/2025), untuk mengadukan dugaan penipuan investasi oleh oknum karyawan BRI Life berinisial N.

Para korban merasa dirugikan karena program investasi yang ditawarkan oleh N ternyata fiktif. Mereka dijanjikan keuntungan sebesar 4 persen setiap bulan melalui skema yang disebut “program dana hold”, namun realisasi keuntungan tak pernah terjadi. Bahkan, dana pokok yang mereka investasikan juga raib.

Menurut Herry Sukmul, pendamping para korban, hingga saat ini terdata setidaknya sembilan orang yang tertipu dengan total kerugian mencapai Rp 9 miliar.

“Dana hold itu semacam program kerjasama. Korban diminta menanamkan dana dan dijanjikan akan mendapat fee bulanan. Namun ternyata tidak ada keuntungan, dan dana pun tidak kembali,” jelas Herry.

Herry menyebut, kedatangannya bersama para korban ke DPRD Polman bertujuan meminta bantuan mediasi. Mereka berharap DPRD bisa mempertemukan korban dengan pihak BRI, mengingat pelaku merupakan bagian dari BRI Life, anak perusahaan dari Bank BRI.

“Pihak BRI sejauh ini memilih cuci tangan. Padahal pelaku adalah mitra kerja BRI dan program ini merupakan bagian dari sistem mereka. Maka dari itu, kami minta BRI juga turut bertanggung jawab,” tegasnya.

Ironisnya, hingga kini keberadaan oknum karyawan BRI Life berinisial N belum diketahui.

Menanggapi aduan tersebut, Wakil Ketua DPRD Polman, Imam Singkarru menyatakan komitmennya untuk menindaklanjuti laporan warga. Pihaknya akan segera memanggil manajemen BRI untuk meminta klarifikasi.

“Insyaallah, hari Kamis mendatang kami akan memediasi warga dengan pihak BRI Life. Selain itu, kami juga akan berkoordinasi dengan aparat penegak hukum untuk menangani kasus ini secara hukum,” ujar Imam.

Kasus ini menjadi perhatian publik Polman, terutama karena besarnya kerugian yang diderita para korban dan dugaan keterlibatan institusi keuangan resmi.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here