Polman, Komunika Nusantara. Rapat dengar pendapat DPRD Polewali Mandar yang dimpmpin langsung ketua Komisi II DPRD Polewali Mandar (Rahmadi Anwar) di dampingi ketua DPRD( Jupri Mahmud) berama anggota dewan lainya diantaranya H. Ibrahim , Idrus Manaf, H. Fadhily, Suardi dan ibu Sarina. Sementara dari OPD yang hadir yakni Kadis perindag ( Agusnia Hasan Sulur), dan dari dinas pertanian.

RDP ini, terkait adanya laporan dari Komunitas Pemerhati Pangan (KPP), yang mempertanyakan soal ketidak stabilan harga coklat di Polewali Mandar.

Ketua Komunitas Peduli Pangan (Yunus) pada saat bicara dengan awak media, ia menuturkan bahwa Negara Indonesia ini merupakan Negara ke 3 pemasok Kakao Dunia, artinya apa jumlah kakao di Negara kita ini sangat banyak, jadi melihat jumlah kakao yang begitu banyak di Negara Kita, itu berbanding terbalik dengan harga kakao di Indonesia, dimana banyak petani rugi karena banyak mengeluarkan biaya agar hasil kebunya maksimal, namun ironis karena harga coklat masi tergolong murah, selain harga yang murah kami jugu curiga ada permainan harga disini.

Jadi..seharusnya pemerintah hadir disini untuk mencarikan solusi, apalagi Polman Ini adalah Pemasok Kakao nomor 1(Satu) se Kabupaten yang ada di Sulawesi Barat./Tutur Yunus.

H.Fadhily, Saat memberikan penjelasan terkait Harga Kakao, pada saat RPD

Menanggapi tuntutan KPP, Anggota DPRD, H.Fadlhly pada saat bicara beliau menuturkan soal harga kakao tidak ada yang bisa mempermainkan karena sistem yang dipakai adalah kontrak, jadi..soal harga itu bisa berubah setiap saat karena kakao itu masuk bursa perdagangan bebas jadi sangat dipengaruhi Dunia. Lanjut jadi kalau ada anggapan ada pedagang mempermainkan harga itu sangat sulit.

Nampak Suasana RPD, Ketua DPRD (Jupri Mahmud) Mendengar penjelasan dari Dinas

Pernyataan diatas diperkuat Ketua DPRD (Jupri Makmud) ia menuturkan SoalĀ  harga kakao itu memang sangat pultuatif karena kakao itu merupakan komuditi global. Jadi Soal harga itu merupakan permainan pasar Dunia, jadi tidak ada istilah mempermainkan harga, karena itu kesepakatan para pelaku pasar global. Jadi soal adanya laloran harga berbeda-beda yaa itu merupakan permainan pasar, akan tetapi secara aturan harganya tidak bisa berbeda jauh,Tutur Jupri Mahmud.
(BRI)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here