KOMISI III DPRD Polman Menggelar (RDP) Dengan Warga Beroangin dan Dinas PUPR Warga di Dusun Indo Andi, Desa Beroangin, Kecamatan Mapilli, Kabupaten Polewali Mandar.

Warga khawatirkan Proyek Pembangunan Sistem Pembangunan Air Minum (SPAM) yang ada diwilayah tersebut gagal.

Kekhawatiran warga itu bukan tanpa alasan, berdasarkan dari pengalaman sebelumnya, setiap pengeboran yang dilakukan warga tidak pernah menghasilkan air dengan debit yang mengcukupi selalu kurang.

“Yang ditakutkan warga masalah debit air jangan sampai kurang karena ini bukan untuk perorangan tetapi untuk umum.

Diisana itu kurang lebih 70 KK yang akan menggunakan air, jika tidak dipertimbangkan dengan baik akan menjadi pekerjaan yang gagal lagi, “Ungkap Jalaluddin, warga Beroangin, Selasa (19/9/2023).

Menurutnya, warga di Desa tersebut tak ingin jika SPAM yang dibangun nantinya hanya berfungsi sebentar saja, sehingga warga menginginkan titik pengeboran dipertimbangkan dan diperhitungkan dengan baik.

“Kami disana tinggal makanya kami tau betul itu debit air disana sekarang kondisinya anak sungai itu sudah kering, Kalau memang operator meperhitungkan akan bagus airnya itu tidak masalah, saya hanya sarankan untuk dipindahkan titik pengeboran dekat sungai,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Cipta Karya, Baharuddin, mengatakan, pihaknya mengapresiasi masukan dari masyarakat terkait kegiatan yang akan lakukan di daerah tersebut. Sebagai pelaksana sudah melakukan survei terkait perencanaan dengan melakukan tes Geolistrik sebelum melakukan pengeboran.

“Menurut petunjuk Geolistrik dikedalaman 50 meter sudah ada air, kita belum bekerja masyarakat sudah khawatir, biarkan kami melakukan pengeboran dulu, yang mereka khawatirkan karena itu belum terjadi, kita belum lakukan pengeboran, nanti kalau tidak ada kita lakukan opsi lain,” ujarnya.

Ia menjelaskan jika masukan warga untuk dipindahkan titik pengeboran bisa saja dilakukan, selama tidak keluar dari area geolistrik tersebut.

“Secara teknis mengenai pemindahan pengeboran bisa saja sebenarnya dipindahkan yang jelas dia ada diarea golistrik kapan keluar dari area itu kami tidak bisa, siapa yang akan bertanggung jawab soal itu,” jelasnya.

Ia optimis jika proyek yang dianggarkan Milliaran rupiah ini akan berhasil, dengan menggunakan teknologi canggih dan orang yang telah berpengalaman di bidangnya.

“Sudah ada beberapa yang kita kerja, termasuk pipanya, kita tinggal tunggu pengeborannya sehingga masyarakat disana bisa segera menikmati air bersih,” ujarnya

Sementara itu, Anggota Komisi III DPRD Polman, Said Sidar, mengatakan, jika masyarakat di Desa Beroapngin tidak menolak adanya pembangunan SPAM hanya saja mereka khawatir jika kondisi air yang dihasilkan tidak cukup digunakan oleh warga satu Dusun.

“Masyarakat itu tidak menolak mereka justru sangat bersyukur dan mendukung karena belum pernah menikmati air bersih. Saya pernah melakukan pengeboran dengan menggunakan dana pribadi, baru 10 meter dia sudah lari padahal alatnya sudah termasuk canggih, tapi tidak tembus sekarang sudah jadi proyek mangkrak, jadi saya tidak mau kalau kejadian itu terulang kembali,” ujarnya.

Ia menjelaskan, jika masyarakat menyarankan agar dibuatkan semacam sumur di tengah sungai, karena mereka menyakini disungai tersebut debit air pastih banyak.

“Yang ditunjuk oleh masyarakat ini diradius 100 meter, tapi mereka ingin bukan pengeboran mereka ingin dibuatkan sumur di tengah sungai sekitar 10 cincin kemudian ditimbun pasir, ini sudah ada contohnya di tempat lain, kalau ini disepakati ini bisa dikerjakan,” jelasnya.

Sebelumnya, masyarakat di Dusun Indo Andi, Desa Beroangin, Kecamatan Mapilli, sudah bertahun tahun sulit mendapatkan air bersih, mereka hanya mengandalkan sungai sebagai sumber air bersih

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here