Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar didampingi Sekwan DPRD Sulbar, Abdul Wahab Hasan Sulur, Kepala ESDM, Amri Eka Sakti, Kadis Pertanian, Muhtar, Kepala ULP, Hamdani Hadi dan tenaga ahli Gubernur Sulbar melakukan pertemuan dengan investor dari Swiss, Yoyon Hidayat selaku Chief Operating Officer Modus Oman Drilling System di Ruang Kerja Gubernur Sulbar, Kamis 11 Maret 2020/📷 HUMAS SULBAR

Komunikanusantara.com Mamuju — Gubernur Sulawesi Barat, Ali Baal Masdar menggelar pertemuan dengan utusan perusahaan multinasional dari Swedia, Yoyon Hidayat. Chief Operating Officer Modus Oman Drilling Systems, itu mengatakan menjajaki kerjasama pengembangan pertanian modern di lahan marjinal dengan memanfaatkan teknologi energi terbarukan.
Pertemuan berlangsung di ruang kerja gubernur, Kamis 12 Maret. Gubernur Sulbar didampingi beberapa pejabat Pemprov dan Tenaga Ahli Gubernur. Pejabat yang hadir, antara lain Kepala Dinas ESDM Amri Eka Sakti. dan Kepala Dinas Pertanian, Muhtar
Gubernur menyambut baik kehadiran perwakilan perusahaan yang berpusat di Swedia itu, dan berharap bisa terjalin kerjasama melalui penanaman investasi yang akan berdampak pada pendayagunaan tenaga kerja dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di daerah ini.
“Pada dasarnya, pemprov Sulbar terbuka menjalin kerjasama dengan investor yang bermaksud menanam modal. Dengan kerjasama itu, kita berharap potensi sumberdaya alam di daerah ini bisa dikelola secara maksimal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” katanya.
Yoyon mengatakan, kunjungannya sebagai langkah awal untuk merundingkan rencana pengembanfan ekosistem pertanian melalui pemanfaatan teknologi yang lebih efesien, dan bisa berkontribusi untuk kemajuan provinsi Sulbar. “Kami berunding dulu dengan para pejabat yang terkait untuk bekerjasama pemanfaatan teknologi yang efesien untuk pengembangan ekoaistem pertanian,” katanya.
Kepala Dinas Pertanian, Muhtar Mappagala, menyebut calon investor dari Swedia itu berencana mengembangkan pertanian modern di lahan marginal dengan teknologi terbarukan. Seperti tenaga air, angin, dan penyulingan air laut sebagai sumber energi.
Lahan yang dibutuhkan sekira 30.000 hektar untuk pengembangan beberapa jenis komoditi. (desi)

ADVETORIAL/Pemprovsulbar

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here