Polman, Komunika Nusantara. Gabungan pemuda dan warga Balanipa memalukan aksi blokade jalan menuju TPA, mereka menolak Kec. Balanipa dijadikan TPA.

Bupati Polewali Mandar ANDI IBRAHIM MASDAR sebelumnya menjelaskan bahwa setelah TPA Paku ditutup mak TPA akan ditempatkan di Kecamatan Balanipa .

Namun rencana pemindahan ke Kec. Balanipa mendapat penolakan oleh gabungan pemuda dan Warga serta Mahasiswa Balanipa, mereka menganggap pemindahan TPA ke Balanipa sifatnya sembunyi sembunyi tidak ada sosialisasi kepada warga.

Lanjut, bukan hanya itu, rencana pemindahan TPA ke Balanipa akan berakibat negatif seperti polusi dan bau busuk, apalagi daerah yang di maksud dekat dengan Sekolah dan pemukiman warga.
Selain itu dari segi sosial budaya Balanipa merupkan Kec. yang kental akan budaya khusunya budaya Mandar, jadi ketika Balanipa dijadikan TPA maka itu sama saja tidak menghargai balanipa sebagai daerah budaya, ‘Ungkap Andi Atas, Peserta aksi, 09/01/2022.

” Pemindahan TPA mestinya mempertimbangankan kondisi masyarakat di antaranya pencemaran Lingkungan Dekat dengan Jl. Provensi, Berada diwilayah lahan tani Subur, Dekat Aliran sungai bersih, Pelayanan Kesehatan Puskesmas Pambusuang), Dekat area sekolah SMPN 2 BALANIPAWilayah TPA potensi Longsor dan Sosialisasi dan Transparansi tentang TPA ini tidak ada,”

Ditengah aksi penolakan TPA, ada issu berkembang bahwa pemilik lahan diduga sudah menerima ganti rugi lahan, menurut info dari salah seorang warga bahwa tanah tersebut diduga milik salah seorang pejabat di Kabupaten Polewali Mandar.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here