Polman,  Komunika Nusantara. Pesatuan Pengilingan padi dan pengusaha  Beras gelar pertemuan dengan petani gabah guna mecari solusi terkait harga gabah yang tidak jelas yang menimbulkan adanya persaingat tidak sehat di antara pedagang sehingga cendrung merugikan pihak petani atau sebaliknya.

Temu Rembuk Atau Tudang Sipulung tersebut yang di perakarsai Perpadi Polman berlangsung di Desa Botto tepatnya di Auala UD. Madina Pada Selasa 02 Februari 2021 Pukul 10.00 – 13.30 wita.

Pertemuan tersebut di buka oleh Wakil Bupati Polman M. Natsir Rahmat secara resmi, setelah kegiatan tersebut dibuka secara resmi asisten II bertindak sebagai moderator.

Rapat tersebut di pimpin Ketua Perpadi Polman Hamzah Syamsuddin Sekaligus Wakil Ketua II DPRD Polman dan  Wakil Ketua I  Amiruddin, SH., Kepala Dinas Pertanian Hassani serta Sukiman  Asisten II Bidang Ekonomi

Berikut Para Tamu undangan Yang Hadir :

1. Nasir Rahmat Wakil Bupati Polman

2. Hamzah Syamsuddin  Ketua Perpadi

3. Amiruddin Wakil Ketua II DPRD Polman

4. Muhammad Junaedi Kepala Bulog

5. Ketua Perpadi Sulbar

6. Perwakilan Kapolres Polman

7. Perwakilan Dandim 1402/Polman

8. Perwakilan Dinas Perindagkop

8. Suwono Camat Campalagian

9. Agustinus KTNA Provinsidan

10.Muhammad Jafar.

11. Perwakilan USaha Pengilingan Padi

12. Perwakilan Petani

 

Nasir Rahmat Wakil Bupati dalam Sambutannya me Minta kepada semis pihak agar salaam pertemuan initial Alan melahirkan kesapakatan yang menguntungkan semis pihak seperti Petani,  pedagan Dan pengusaha agar tidal Ada pihak yang merasa  dirugikan.

Hamzah Syamsuddin Ketua Perpadi “Pertemuan ink  dilaksanakan ini tujuannya untuk melahirkan kesepakatan yang menguntungkan semis pihak khususnya petani, Karena adanya masyarakat Polman yang resah, karena terjadi potongan timbangan 10 sampai 15 Kg Terhadap gabah petani pada saat terjadi transaksi jual beli.

Lanjut,  Hamzah Syamsuddin Kita berharap dengan pertemuan ini mengundang para petani dari berbagai di Polman, diharapkan kedepannya, Transaksi jual beli gabah dan beras antara Petani, Pedagang pengumpul dan pengusaha penggilingan Padi semuanya  saling menguntungkan, tidak ada lagi polemik sehingga petani bisa konsen bertani biar hasilnya maksimal.

Pedagang juga bisa bekerja dengan baik tidak rugi, harga gabah bagus,  pupuk terjangkau sehingga kedepannya kita berharap produksi pertanian kita meningkat demi kemajuan Daerah Kita.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here