Polman, Komunika Nusantara, Ratusan warga yang tebagung Aliansi Masyarakat pesisir sungai Saddang di Desa Salipolo, Kecamatan Cempa, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, mendatangi lokasi Tambang, mereka menolak keras terjadinya tambang galian pasir di Sungai Saddang tersebut.
” Warga, Muh. Sakir (42), Pihak PT Alam Sumber Rezki, akan melakukan aktifitas tambang pasir di pesisir sungai namun masyaraka menolak keras, karena akan berdampak kerusakan lingkungan seperti abrasi yang akan mengikis perkampungan ketika memasuki musim banjir dan nantinya mengancam kerusakan empat desa, yaitu Desa Salipolo, Desa Bababinanga, Desa Paria dan Desa Tadang Palie.
Lanjut isi surat perisinan kami lihat hanya berlokasi di Desa Paria, Kecamatn Duampanua, namun pihak tambang malah menurunkan alat berat berbeda lokasi yaitu di Desa Salipolo Kecamatan Cempa.
kami sudah melakukan audens di kantor Camat, kantor Lingkungan Hidup dan Bupati pinrang namun belum ada kejelasan yang dia beri kepada kami ucapanya.
Upaya pihak PT sudah tiga kali melakukan hal serupa, yang ingin melanjutkan kegiatan tambang dengan membawa alat berat ke lokasi, bahkan dia menyewa preman untuk menakutnakuti warga, namun masyarakat tetap menjaga dan mencegah terjadinya kegiatan penggalian yang akan berdampak gejolak anarkis nantinya.(RJ)