MAMASA, Komunika Nusantara. Suasana haru dan prihatin kembali terasa di Posko TGTP2 (Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan) Covid 19 Kabupaten Mamasa,setelah sejak kemarin sore hingga dini hari tadi saat menanti hasil koordinasi Dinas Kesehatan Kabupaten  Mamasa dengan Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel (Sulawesi Selatan) sekaitan keberadaan pasien 02 (SYD) yang pada akhirnya diputuskan untuk di rawat di Kota Pare-Pare. 

Menurut Kaban (Kepala Badan) Kesbangpol Kabupaten Mamasa, Ernesto Randan, sesaat setelah siaran pers  dilakukan Jubir TGTPP Covid 19 Kabupaten Mamasa , Rabu (13/5). Pada prinsipnya tentu setiap pihak ikut prihatin setelah Pasien 02 dinyatakan positif Covid-19 saat bertugas di Mamasa meskipun status kependudukannya adalah warga Kota Pare-Pare dan telah dirawat di Pare-Pare. Hal tersebut menjadi pembelajaran bersama untuk tetap waspada terhadap penyebaran virus Covid-19.

“Mari Kita mendoakan semoga pasien SYD yang sempat datang beberapa hari di Mamasa,segera pulih dan kembali kepada keluarga dan masyarakat dalam melaksanakan tugas dan pengabdiannya, sebab bagaimanapun status kependudukan seorang penduduk tetap harus mengacu kepada identitas diri yang dikeluarkan pemerintah setempat,”tuturnya.

Sedangkan Tim Kemanusiaan PARKINDO Kabupaten Mamasa Kornelius Buntukaraeng yang akrab disapa Charles memberi respon senada. 

“Hal ini menjadi pengalaman bermakna bagi otoritas pencegahan penyebaran virus Covid 19 Kabupaten Mamasa sehingga kedepan lebih waspada,cermat dan teliti,serta hanya kepada Tuhan Yang Maha Esa segala syukur wajib dihaturkan,serta penghargaan kepada segenap warga Mamasa atas kerjasama dan kepatuhannya sehingga Mamasa masih tetap dalam zona hijau,”ungkapnya. (Hapri Nelpan)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here