Polman, Komunika Nusantara. Rikolto Launching produk digital berbasis pertanian kakao yang dihadiri Kadis Pertanian Polewali Mandar.

H. Hassani Kadis Pertanian Polewali Mandar, dalam sambutannya ia mengucapkan Terima kasih kepada Rikolto karena menjadikan Polewali Mandar sebagai tempat launching produk digital pertanian kakao, Rikolto ini sangat membantu pemerintah setempat, karena melibatkan anak – anak muda ikut berpartisipasi, “Ungkap H. Hassani, Jum’at, 19/11/2021,

Kegiatan yang dilaksanakan di Cafe Batistuta, di hadiri pemuda tani, pengurus koperasi mitra Rikolto dan awak media.

Rikolto merupakan sebuah lembaga swadaya masyarakat yang berkantor pusat di Belgia dan sudah bergerak di bidang pemberdayaan masayarakat melalui program pertanian berkelanjutan di Indonesia selama lebih dari 40 tahun. Tahun 2021, Rikolto terpilih menjadi salah satu mitra bagi ASEAN Foundation dan Maybank Foundation untuk melaksanakan program eMpowering Youths Across ASEAN Program Cohort 2 atau disingkat “EYAA”. EYAA adalah sebuah program kolaborasi yang didedikasikan untuk memberdayakan pemuda dan komunitas di seluruh ASEAN menuju pembangunan berkelanjutan yang inklusif.

Program ini memfasilitasi pemuda di seluruh ASEAN untuk memulai proyek pengembangan masyarakat yang berfokus pada seni dan budaya, pendidikan, lingkungan, dan pemberdayaan masyarakat.

Relawan muda terpilih dari negara ASEAN akan melaksanakan berbagai proyek yang berbeda dengan organisasi masyarakat sipil atau perusahaan social (social enterprises) di Kamboja, Indonesia, Malaysia, dan Filipina.

Rikolto sebagai perwakilan organisasi masyarakat sipil untuk menyelenggarakan kegiatan ini di Indonesia bersama 7 anak muda terpilih yang berasal dari berbagai negara di ASEAN akan memperkuat kapasitas anak-anak muda/petani-petani muda di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat yang bergerak di sektor kakao untuk mengintegrasikan teknologi digital ke dalam bisnis kakao, termasuk dalam hal budidaya, pasca-panen hingga pemasaran produk. Berdasarkan penilaian yang pernah dilakukan Rikolto dan mitra mengenai anak muda dan pertanian menunjukkan bahwa sedikit minat anak muda berpendidikan untuk bekerja di sektor pertanian. Kurangnya kesempatan kerja yang menarik, layanan, dan fasilitas di sektor kakao mendorong kaum muda untuk bermigrasi ke daerah perkotaan untuk mencari peluang yang lebih baik.

Namun, Rikolto percaya bahwa anak muda memiliki potensi yang sangat besar untuk mengadopsi inovasi dan teknologi baru untuk meningkatkan produksi dan nilai tambah. Misal pengembangaan produk turunan biji kakao dan digitalisasi pertanian yang menjadi daya tarik tersendiri bagi kaum muda.

Proyek ini secara umum bertujuan untuk meningkatkan keterlibatan pemuda dalam pengembangan agribisnis melalui penciptaan lingkungan pendukung yang kondusif. Secara khusus, ada 3 tujuan yang ingin dicapai dari proyek ini yaitu: 1) mengembangkan agribisnis berbasis digital untuk mendorong keterlibatan pemuda di sektor pertanian; 2) menyediakan platform pembelajaran untuk agripreneurship (kewirausahaan berbasis pertanian) dan pertanian digital; dan 3) memperkuat kolaborasi anak muda ASEAN dalam mengembangkan bisnis dan praktik pertanian berkelanjutan berbasis digitalisasi.

Acara ini diadakan sebagai bentuk follow-up mengenai proses pembelajaran dan implementasi pengetahuan mengenai Internet of Things (IoT) yang sebelumnya telah diberikan pada pemuda Polewali Mandar. Setelah acara ini, stakeholder diharapkan dapat mengetahui dan turut berkolaborasi dalam meningkatkan digitalisasi di bidang pertanian kakao, dan utamanya dalam memanfaatkan IoT di berbagai tahap pertanian kakao.

Keluaran
Keluaran yang diharapkan dari acara launching ini adalah terlibatnya stakeholder yang terkait di bidang pertanian dan majunya generasi muda, terutama dalam mengembangkan penggunaan teknologi di bidang pertanian. Harapannya, para pemuda mampu mengaplikasikan keilmuan IoT dan memanfaatkan pengetahuan yang didapatkan untuk memecahkan berbagai permasalahan di bidang pertania.

Pembicara
Pada acara ini, kami mengundang Fajar M. Darozat (e-fishery) sebagai pemberi. Materi yang akan disampaikan adalah penjelasan singkat mengenai apa itu IoT, potensi IoT dalam memecahkan masalah di bidang pertanian, dan juga apa saja prototype yang telah dibuat bersama pemuda petani Polewali Mandar. (BRI

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here