Mamasa, Komunika Nusantara. Pusat Kegiatan Belajar. Masyarakat (PKBM) Tandole di Desa Osango, Kecamatan Mamasa prakarsai program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) tani.

Ketua PKBM Tandole, Sidoarno dalam sambutannya menyampaikan. Sejak delapan tahun lalu, tempat lahan miliknya digarap dan hanya hamparan alang-alang tumbuh, namun lewat ketekunan dan bantuan beberapa pihak termasuk Bank BRI akhirnya beberapa kegiatan dalam mengolah lahan tidur akhirnya memberikan hasil hingga banyak orang mulai mengikut dengan mengelola lahan tidur dan memberikan manfaat dalam usaha pertanian.

Ia menyampaikan, dalam kegiatan pelatihan yang diselenggarakan selama tiga bulan tidak ada bentuk uang yang diberikan kepada peserta melainkan hanya bentuk alat guna mendukung beberapa kegiatan usaha tani yang dijalankan.

“Saya berharap lewat kegiatan PKW yang diselenggarakan, peserta betul-betul mengikuti program pelatihan, tanaman cabe dan bawang merah secara organik dan hidroponik agar kedepannya dapat secara mandiri mengembangkan usaha tani masing-masing yang bersampak pada wilayah Kabupaten Mamasa yang benar-benar mandiri pangan dan berangsur-angsur mengurangi warga Mamasa ke Pinrang jadi buruh pabrik bahkan jadi buruh peternakan ayam,”pungkas Sudiarno, Jumat (18/9).

Sementara Kepala Desa Osango, Marthen Arruan Silomba. Pihaknya sangat mengapresiasi kinerja pengelola PKBM Tandole yang memulai berjuang sejak delapan tahun lalu namun yang ingin disampaikan bahwa, kegiatan yang ditekuni baru babak awal karenanya jangan sampai berhenti berjuang dan terus mengabdi demi orang banyak.

Ia menyampaikan, kehadiran Ketua DPRD dan Dinas Pendidikan dalam kegiatan ini sangat disyukuri sehingga kedepannya hal-hal yang mengenai peningkatan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat lebih ditingkatkan.

Prinsipnya kata Kades, apa yang telah dilakukan Ketua PKM Tandole , pihak pemerintah desa osango sangat mendukung dan tentunya kedepannya sebagaimana perubahan regulasi maka hal-hal seperti inilah dalam mendukung ekonomi masyarakat juga akan menjadi prioritas dana desa.

Ketua DPRD Mamasa, Orsan Soleman dalam kegiatan itu juga mengungkapkan. Kendala pertanian kadang banyak hasil menjualnya susah sehingga saat mendirikan koperasi dia meminta saya sebagai mitra pengawas.

Lanjutnya, beberapa waktu lalu saya ke Mamuju dan ke pelabuhan Verri ternyata banyak hasil holtikultura dibawah ke Kalimantan yang bersumber dari Kabupaten Enrekang, hal itu mestinya Sulbar yang menyuplai sebab lebih dekat ke Kalimantan.

Menurut Ketua, mengapa ibu-ibu dominan membeli sayur dari luar sebab penjualan dilakukan sistem mobile (ma’gandeng-Mamasa Red). Ia berpendapat, petani mesti dibantu agar memiliki sarana baik dalam bentuk alat kerja maupun kendaraan.

Pada pembukaan kegiatan tersebut , Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Mamasa, H.Tutug Widodo juga menjelaskan. PKBM Tandole memperoleh bantuan dari Kementerian Pendidikan sebab didalamnya ada Direktorat Pelatihan dan Kursus . Hal itu diberikan selama apa yang diselenggarakan benar-benar dapat dipertanggungjawabkan.

“Saya juga kaget tiba-tiba ada undangan untuk membuka pelatihan , ternyata PKBM Tandole memperoleh bantuan dari Kemendikbud berkat upaya dan kerja keras pengelola PKBM ini ,”tuturnya.

Ia menjelaskan, pengangguran di Indonesia sangat tinggi sehingga apa yang dilakukan PKBM Tandole dengan memberikan pelatihan ke petani muda mulai umur 15-30 tahun patut diapresiasi agar memiliki kemampuan dalam mengelola sektor pertanian hingga pada sisi kewirausahaannya.

Katanya, banyak lembaga non formal banyak mengeluh soal dana sehingga , “kami biasanya menyarankan agar tidak mengeluh melainkan banyak berbuat dulu sama halnya dilakukan PKBM Tandole, banyak baru jalan satu tahun sudah banyak mengeluh sementara PKBM Tandole berjuang selama delapan tahun,”paparnya.

Usai pembukaan kegiatan Sekretaris Dinas Pertanian, Bernard menyampaikan. Semua bentuk kegiatan pertanian di Desa Osango dapat dikatakan Kelompok Tani Tandole sangat menonjol dan merupakan kelompok binaan Dinas Pertanian.

Ia menjelaskan, Kelompok Tandole bukan hanya mengembangkan cabe dan bawang merah saja namun hampir semua tanaman holtikultura di dataran tinggi telah dikembangkan bahkan dengan sistem organik.

“Kami dari Dinas Pertanian sangat mengapresiasi karya yang telah dilakukan, Sudiarno dan jajarannya sebab telah ikut berpartisipasi pada dunia pertanian di Kabupaten Mamasa,”jelasnya.(Hapri Nelpan)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here