Polman,Komunika Nusantara, Rencana kunjungan Menteri Pertanian (Mentan RI) Syahrul Yasin Limpo di Sulawesi Barat (7 Desember 2019) seharusnya dijadikan momentum bagus untuk kemajuan pertanian Sulawesi Barat. Pemerintah Sulawesi Barat harus mengambil manfaat yang besar atas kunjungan ini.

Syahrul Yasin Limpo harus diberikan data yang sebenarnya tentang keadaan terupdate pertanian Sulawesi Barat. Jangan ada laporan manipulatif. Termasuk kondisi pertanaman kakao di Sulawesi Barat. Menurut saya kebijakan pada sektor perkebunan khususnya kakao harus menjadi fokus perhatian. Alasannya perkebunan kakao 5 tahun terkahir justru mengalami penurunan baik luas maupun produktivitas per hektarnya. Pemerintah Sulawesi Barat juga harus mampu menyampaikan kondisi sebenarnya keberhasilan dan kegagalan Gerakan Nasional Peningkatan Mutu dan Produksi Kakao (Gernas Pro Kakao) beberapa tahun lalu. Seandainya itu berhasil, seharusnya keterpurukan kakao saat ini tidak terjadi. Mentan Syahrul harus mendapatkan data yang sebenarnya. Ini penting untuk menentukan kebijakan perkakaoan selanjutnya.


Mentan Syahrul Yasin Limpo juga harus mengecek langsung keberadaan kakao di lapangan. Hindari laporan ABS (Asal Bapak Senang) seperti pada umumnya terjadi jika terjadi kunjungan seperti ini.
Selain itu, Mentan harus mengecek keberadaan pertanaman jagung di Sulawesi Barat 3 tahun terakhir Kementan Amran Sulaiman sebelumnya jor-joran meningkatkan produksi jagung di Sulawesi Barat dengan memberikan bantuan benih jagung ribuan ton. Tahun 2017 saja Pemprov Sulbar mendapat bantuan benih jagung sebanyak 40 ribu hektar. Mentan Syahrul Yasin Limpo juga harus mendapat data pertanaman jagung sebenarnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here